Berkisar antara 1 – 142 mm untuk Prakiraan jumlah curah hujan untuk bulan OKTOBER Tahun 2023 – Update dari Analisis Bulan Juni Tahun 2023 di wilayah Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan pantauan, perhitungan serta analisis aktivitas dan dinamika atmosfer sampai dengan awal bulan Juli Tahun 2023 dapat diprakirakan curah hujan pada bulan OKTOBER Tahun 2023 sebagai berikut :
ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN KLIMATOLOGI
Curah Hujan (mm)
Merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Curah Hujan 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Curah Hujan Kumulatif (mm)
Merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut.
Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM)
Zona Musim (ZOM)
Adalah daerah yang pos hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode Musim Hujan dan Musim Kemarau.
Daerah-daerah yang pola hujannya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara Musim Hujan dan Musim Kemarau disebut Non ZOM.
Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan.
Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM
Awal Musim Hujan
Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.
Awal Musim Hujan bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya.
Dasarian Adalah rentang waktu selama 10 hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu:
Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan tanggal 10
Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan tanggal 20
Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan
Sifat Hujan
Merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981 – 2010).
Sifat Hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
Atas Normal (AN) : Jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya
Normal (N) : Jika nilai curah hujan antara 85% – 115% terhadap rata-ratanya
Bawah Normal (BN) : Jika nilai curah hujan kurang dari 85 % terhadap rata-ratanya
Normal Curah Hujan
Rata-rata Curah Hujan Bulanan
Rata-rata Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
Provisional Normal Curah Hujan
Provisional Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode waktu yang dapat ditentukan secara bebas dan disyaratkan minimal 10 tahun.
Normal Curah Hujan Bulanan
Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
Standar Normal Curah Hujan Bulanan
Standar Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun, dimulai dari tahun 1901 s/d 1930, 1931 s/d 1960, 1961 s/d 1990, 1991 s/d 2022 dan seterusnya.
Berdasarkan pantauan, perhitungan serta analisis aktivitas dan dinamika atmosfer sampai dengan awal bulan Juni Tahun 2023 dapat diprakirakan curah hujan pada bulan OKTOBER Tahun 2023 – Update dari Analisis Bulan Juni Tahun 2023 sebagai berikut
( Prakiraan – Bulanan ) Curah Hujan Bulan OKTOBER Tahun 2023 – Update dari Analisis Bulan Juni Tahun 2023 di Provinsi Jawa Timur
KABUPATEN / KOTA KRITERIA KECAMATAN
Refresh
Tabel
Rows: 201
KABUPATEN / KOTA KRITERIA KECAMATAN
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter → di Keyboard Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter → di Keyboard Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter → di Keyboard
BANGKALAN 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Geger dan Sepulu.
BANGKALAN 0 – 20 mm Sebagian: Kokop.
BANGKALAN 0 – 20 mm Sebagian Besar: Bangkalan, Burneh, Galis, Kamal, Konang, Labang, Tanah Merah, dan Tanjungbumi.
BANGKALAN 0 – 20 mm Seluruh: Blega, Kwanyar, Modung, Socah, dan Tragah.
BANGKALAN 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Bangkalan, Galis, Kamal, Konang, Labang, Tanah Merah, dan Tanjungbumi.
BANGKALAN 21 – 50 mm Sebagian: Burneh.
BANGKALAN 21 – 50 mm Sebagian Besar: Geger, Kokop, dan Sepulu.
BANGKALAN 21 – 50 mm Seluruh: Arosbaya dan Klampis.
BANYUWANGI 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Licin.
BANYUWANGI 0 – 20 mm Sebagian: Kalipuro.
BANYUWANGI 0 – 20 mm Seluruh: Wongsorejo.
BANYUWANGI 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Glenmore dan Kalibaru.
BANYUWANGI 21 – 50 mm Sebagian: Gambiran, Sempu, dan Tegalsari.
BANYUWANGI 21 – 50 mm Sebagian Besar: Cluring, Kalipuro, Licin, Pesanggaran, Siliragung, Songgon, dan Srono.
BANYUWANGI 21 – 50 mm Seluruh: Bangorejo, Banyuwangi, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, dan Tegaldlimo.
BANYUWANGI 51 – 100 mm Sebagian Kecil: Cluring, Pesanggaran, Songgon, dan Srono.
BANYUWANGI 51 – 100 mm Sebagian: Siliragung.
BANYUWANGI 51 – 100 mm Sebagian Besar: Gambiran, Glenmore, Kalibaru, Sempu, dan Tegalsari.
BANYUWANGI 51 – 100 mm Seluruh: Genteng.
BLITAR 0 – 20 mm Sebagian: Ponggok.
BLITAR 0 – 20 mm Sebagian Besar: Srengat dan Wonodadi.
BLITAR 0 – 20 mm Seluruh: Udanawu.
BLITAR 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Wonodadi.
BLITAR 21 – 50 mm Sebagian: Srengat.
BLITAR 21 – 50 mm Sebagian Besar: Gandusari dan Ponggok.
BLITAR 21 – 50 mm Seluruh: Bakung, Binangun, Doko, Garum, Kademangan, Kanigoro, Kesamben, Nglegok, Panggungrejo, Sanankulon, Selopuro, Selorejo, Sutojayan, Talun, Wates, Wlingi, dan Wonotirto.
BLITAR 51 – 100 mm Sebagian: Gandusari.
BOJONEGORO 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Bubulan, Dander, Kalitidu, Kedungadem, Margomulyo, Ngasem, dan Sugihwaras.
BOJONEGORO 0 – 20 mm Sebagian: Kanor, Kepoh Baru, dan Tambakrejo.
BOJONEGORO 0 – 20 mm Sebagian Besar: Baureno, Ngambon, dan Temayang.
BOJONEGORO 0 – 20 mm Seluruh: Gondang dan Sekar.
BOJONEGORO 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Baureno.
BOJONEGORO 21 – 50 mm Sebagian: Ngambon dan Temayang.
BOJONEGORO 21 – 50 mm Sebagian Besar: Bubulan, Dander, Kalitidu, Kanor, Kedungadem, Kepoh Baru, Margomulyo, Ngasem, Sugihwaras, dan Tambakrejo.
BOJONEGORO 21 – 50 mm Seluruh: Balen, Bojonegoro, Gayam, Kapas, Kasiman, Kedewan, Malo, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sukosewu, Sumberejo, dan Trucuk.
BONDOWOSO 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Pakem.
BONDOWOSO 0 – 20 mm Sebagian: Sempol dan Wringin.
BONDOWOSO 21 – 50 mm Sebagian Besar: Bondowoso, Cermee, Pakem, Sempol, Tenggarang, dan Wringin.
BONDOWOSO 21 – 50 mm Seluruh: Binakal, Botolinggo, Curah Dami, Grujugan, Jambesari Darus Sholah, Klabang, Maesan, Prajekan, Pujer, Sukosari, Sumber Wringin, Taman Krocok, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Tlogosari, dan Wonosari.
BONDOWOSO 51 – 100 mm Sebagian Kecil: Cermee dan Tenggarang.
BONDOWOSO 51 – 100 mm Sebagian: Bondowoso.
GRESIK 0 – 20 mm Sebagian: Bungah dan Manyar.
GRESIK 0 – 20 mm Sebagian Besar: Balongpanggang, Duduksampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, dan Sidayu.
GRESIK 0 – 20 mm Seluruh: Benjeng, Cerme, Driyorejo, Kedamean, Menganti, Panceng, Ujungpangkah, dan Wringinanom.
GRESIK 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Duduksampeyan, Dukun, dan Sidayu.
GRESIK 21 – 50 mm Sebagian: Balongpanggang, Gresik, dan Kebomas.
GRESIK 21 – 50 mm Sebagian Besar: Bungah dan Manyar.
GRESIK 21 – 50 mm Seluruh: Sangkapura dan Tambak.
JEMBER 21 – 50 mm Sebagian Besar: Silo dan Tempurejo.
JEMBER 21 – 50 mm Seluruh: Ajung, Ambulu, Arjasa, Balung, Bangsalsari, Gumuk Mas, Jelbuk, Jenggawah, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Kencong, Ledokombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Puger, Rambipuji, Semboro, Sukorambi, Sukowono, Sumber Baru, Sumberjambe, Sumbersari, Tanggul, Umbulsari, dan Wuluhan.
JEMBER 51 – 100 mm Sebagian Kecil: Silo dan Tempurejo.
JOMBANG 0 – 20 mm Sebagian Besar: Bareng, Ngoro, dan Wonosalam.
JOMBANG 0 – 20 mm Seluruh: Bandar Kedung Mulyo, Diwek, Gudo, Jogo Roto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngusikan, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Sumobito, dan Tembelang.
JOMBANG 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Bareng dan Ngoro.
JOMBANG 21 – 50 mm Sebagian: Wonosalam.
KEDIRI 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Kepung, Ngancar, Plosoklaten, dan Puncu.
KEDIRI 0 – 20 mm Sebagian: Kandangan, Mojo, dan Semen.
KEDIRI 0 – 20 mm Sebagian Besar: Banyakan, Grogol, Gurah, Pare, dan Wates.
KEDIRI 0 – 20 mm Seluruh: Badas, Gampengrejo, Kandat, Kayen Kidul, Kras, Kunjang, Ngadiluwih, Ngasem, Pagu, Papar, Plemahan, Purwoasri, Ringinrejo, dan Tarokan.
KEDIRI 21 – 50 mm Sebagian Kecil: Grogol, Gurah, dan Pare.
KEDIRI 21 – 50 mm Sebagian: Banyakan dan Wates.
KEDIRI 21 – 50 mm Sebagian Besar: Kandangan, Kepung, Mojo, Ngancar, Plosoklaten, Puncu, dan Semen.
KOTA BATU 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Bumiaji.
KOTA BATU 0 – 20 mm Sebagian: Batu.
KOTA BATU 0 – 20 mm Sebagian Besar: Junrejo.
KOTA BATU 21 – 50 mm Sebagian: Junrejo.
KOTA BATU 21 – 50 mm Sebagian Besar: Batu dan Bumiaji.
KOTA BLITAR 21 – 50 mm Seluruh: Kepanjenkidul, Sananwetan, dan Sukorejo.
KOTA KEDIRI 0 – 20 mm Seluruh: Kota Kediri, Mojoroto, dan Pesantren.
KOTA MADIUN 0 – 20 mm Seluruh: Kartoharjo, Mangu Harjo, dan Taman.
KOTA MALANG 21 – 50 mm Seluruh: Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun.
KOTA MOJOKERTO 0 – 20 mm Seluruh: Magersari dan Prajurit Kulon.
KOTA PASURUAN 0 – 20 mm Seluruh: Bugulkidul, Gadingrejo, Panggungrejo, dan Purworejo.
KOTA PROBOLINGGO 21 – 50 mm Seluruh: Kademangan, Kanigaran, Kedopok, Mayangan, dan Wonoasih.
KOTA SURABAYA 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Benowo dan Jambangan.
KOTA SURABAYA 0 – 20 mm Sebagian:
NGAWI 0 – 20 mm Sebagian Kecil: Paron dan Sine.
NGAWI 0 – 20 mm Sebagian: Jogorogo, Kasreman, dan Ngawi.
NGAWI 0 – 20 mm Sebagian Besar: Bringin, Geneng, dan Padas.
NGAWI 0 – 20 mm Seluruh: Gerih, Karangjati, Kendal, Kwadungan, dan Pangkur.